Saturday 28 November 2015

Kutunggu Kau Di Surga, Seperti apa?

          Bandung - Ketika kau bisikan "Kutunggu Kau Di Surga..." seluruh nafasku terasa sesak dan kemudian aku tak mampu lagi berfikir selain mencari segala kemanfaatan yang mampu mengantarkan aku ke pelukanMu yang abadi (Prakata, Kutunggu Kau Di Surga, Riri Amalas Yulita).  Sebuah ungkapan sederhana namun bermakna sangat dalam, sebuah kalimat ikhlas bahwa seluruh kejadian hanya diperuntukan bagi kemanfaatan banyak orang yang akhirnya menjadi modal kita untuk menghadap sang Pencipta.  Buku ini menjadi materi dalam kelas soft skill bagi TL dan SPV call center Bandung (28/11/2015).


          Buku "Kutunggu Kau Di Surga" membahas tentang salah satu cara penghambaan manusia kepada sang Pencipta.  Namun diungkapkan dengan cara sederhana dan logika.  Dalam Kata Pengantar Hermawan Kertajaya menekankan ditengah perkembangan teknologi yang semakin maju kadang dapat menyebabkan interaksi antar manusia semakin kaku, namun berbeda dengan yang sering dikembangkan oleh ibu Riri beliau bisa mengkombinasikan antara perkembangan teknologi dengan memberikan human spirit.

          Dalam training tersebut ditekankan tentang Kapasitas dan Kapabilitas, penekanan ini diperlukan ketika kita menyadari bahwa tidak ada suatu kekuatan yang bisa mengantarkan kita kepada level yang lebih tinggi sebelum kita sudah teruji dengan kapasitas yang ada.  Hal ini digambarkan oleh bu Riri dengan wadah air.  Ketika wadah kita hanya gelas kecil maka manfaatkan segala potensi dan kemampuan kita atau kapabilitas untuk mengisi gelas itu hingga penuh.  Ketika gelas itu penuh maka secara otomatis Alloh SWT akan memberikan wadah baru yang lebih besar.  Bermakna bahwa kita tidak perlu melihat ke atas dengan segala jabatan atau apapun itu yang lebih tinggi, namun kita harus mampu melihat ke dalam diri kita kapasitas apa yang kita miliki saat ini ikhlas menerima dan syukuri itu, maka Alloh SWT akan menambahkan.

          Terima kasih Mommi untuk materinya mudah-mudahan kemanfaatan yang sudah ditularkan akan terus hidup dan terus bersambut ke setiap orang.  Sehingga kami mendapatkan energi baru untuk membangun dan mengembangkan petensi diri, Amiin.

2 comments:

  1. Replies
    1. Iya nih Bos hehehe, Insya Alloh mencoba menulis lagi #gakonsisten #ceritanyasibuk hehehe

      Delete