Begitulah jiwa seorang pemuda,
selalu mengalir bagaikan air. Pemuda
selalu mencari tempat yang lebih rendah (grassroot) dia terus turun tanpa ada
yang bisa menghalangi. Ketika jalurnya
terhalangi oleh sesuatu maka jika tidak mampu melawan maka dia akan mencari
jalan lain. Berbeda cerita jika yang
menghalangi adalah bendungan besar. Para
pemuda tetap tenang sambil mengumpulkan massa namun jangan salah semakin besar
jumlah debit air (massa pemuda) akan semakin besar pula tekanan yang dilakukan
terhadap bendungan itu. Jika jumlah
massa cukup besar namun tetap tidak bisa menembus bendungan maka pemuda akan mencari
jalan lain yaitu ‘merembes’ ke dalam tanah (underground). Pemuda pantang menyerah pemuda tidak bisa
dihalangi oleh apapun, ilustrasi ini mudah-mudahan sedikit mewakili semangat
pemuda pada saat itu.
Bagaimana dengan pemuda sekarang? siapa
yang memiliki pemuda Indonesia sekarang?
pertanyaan ini selayaknya dicermati oleh pemerintah kita. Siapapun yang bisa memegang pemuda maka dia
akan bisa mengelola dengan baik. Kalaupun
dalam perjalanan bangsa ini kita menciptakan bendungan bagi para pemuda tapi
pemerintah yang bijak selayaknya bisa mengelola dengan baik (kalau air bisa bermanfaat
bagi irigasi, atau juga jadi pembangkit listrik).
So, kelola jiwa dan semangat para
pemuda, arahkan dengan baik maka akan memberikan manfaat yang besar bagi negeri
ini. Bagi pemuda saatnya sekarang kita
mengatakan “siaaap 86!!!”.
Link Terkait :
>> Kabinet Tertunda, Pemerintahan Tetap Jalan
No comments:
Post a Comment