Kehidupan ini tidak terlepas dari sebuah kesalahan. Ketika kesalahan tersebut terus bertumpuk maka akan muncul dzarrah-dzarrah yang lain yang menyebabkan menjadi sebuah gumpalan dan bisa saja menjadi sebuah bongkahan yang besar yang akhirnya akan menimpa kepada diri sendiri. Tidak dipungkiri bahwa kita hidup bermasyarakat mengenal satu dengan yang lainnya. Perkenalan dalam sebuah masyarakat tersebut akan menjadi indah jika diwarnai dengan dzarrah kebaikan tetapi jika diliputi dengan dzarrah keburukan maka yang muncul adalah senyum keterpaksaan. Dzarrah seperti apa yang berpengaruh kepada kehidupan berorganisasi?
Kita menyadari bahwa setiap orang baik itu di dunia kerja, berorganisasi, bermasyarakat, bahkan bernegara selalu diliputi dengan aturan-aturan atau hukum-hukum. Supaya keinginan semua orang untuk hidup damai, tentram, ada perselisihan yang masih bisa di toleransi. Itulah sebuah kehidupan yang harmoni dalam bidang biologi sering disebut hubungan simbiosis mutualisme atau saling menguntungkan satu sama lainnya. Namun keteraturan tersebut bisa dihancurkan dengan pelanggaran-pelanggaran atau kesalahan walau sebesar dzarrah. Nah pelanggaran sebesar dzarrah apa yang menyebabkan inharmoni dalam berorganisasi, diantaranya:
1. Ucapan yang menyakiti hati orang lain. Selayaknya kita selalu berlindung kepada Alloh SWT dari ucapan-ucapan yang tidak disengaja yang menyebabkan orang lain merasa tersakiti.
2. Ketidakinginan memberikan bantuan kepada orang lain. Selayaknya kita selalu berbesar hati untuk membantu siapapun yang mengalami kesulitan apakah itu menjadi bagian dari pekerjaan kita ataupun bukan.
3. Tidak patuhnya terhadap kesepakatan yang telah ditetapkan. Dalam berorganisasi kita selalu dihadapkan pada kesepakatan-kesepakatan bersama yang bertujuan melindungi hak baik itu individu ataupun organisasi disisi lain setiap organisasi akan punya target untuk mencapai visinya. Namun ketidakpatuhan terhadap aturan tersebut apalagi adanya kelemahan penerapan aturan dikarenakan atau beralasan karena target maka secara tidak langsung akan menimbulkan dzarrah-dzarrah kesalahan tersendiri yang menyebabkan inharmoni.
Jika dzarrah tersebut dibiarkan maka siap-siap organisasi akan menerapkan hukum baru yang dinamakan hukum rimba. Ya seperti yang diungkapkan diatas dalam kehidupan selalu tidak pernah terlepas dari aturan atau hukum. Maka hukum rimba tetap merupakan sebuah aturan yang berlaku dengan singa sebagai pelaku utama. Akankah organisasi akan mengabaikan orang-orang yang tetap konsisten memupuk dzarrah kebaikan demi organisasi tersebut atau mempertahankan singa-singa liar yang menumpuk dzarrah keburukan sehingga tidak bisa dibedakan antara hukum rimba (notabene hukumnya para hewan) dengan hukum yang diberlakukan kepada manusia itu sendiri.
Jadi tepat sekali Alloh sangat sangat sangat menimbang segala amal perbuatan manusia walau sebesar dzarrah. Dan bagi manusia tinggal memilih ingin memupuk dzarrah yang mana?
Selamat bulan baru mudah-mudahan organisasi yang ada selalu kita pupuk dengan dzarrah kebaikan.
No comments:
Post a Comment