Waktu SD atau SMP kita sering mendengar tentang Simbiosis Mutualisme. Betul sebuah hubungan harmonis dan saling membutuhkan antara binatang yang lebih besar dengan binatang yang kecil. Sering dicontohkan dengan kerbau dan burung jalak atau ikan hiu dan ikan remora. Kerbau ataupun ikan hiu tidak merasa sombong karena dia lebih besar tapi justru senang jika ada burung jalak atau ikan remora. Begitu juga sebaliknya burung jalak dan ikan remora juga tida berlaku anarkis kepada kerbau dan ikan hiu. Kalau kita bisa menerapkan simbiosis mutualisme indah bukan???
Data statistik jumlah orang kaya atau memiliki kekayaan di bawah USD 1 juta setara Rp12,23 miliar (kurs Rp12.228 per USD) berjumlah 98 ribu orang. dan orang super kaya atau biasa disebut ultra high net worth individuals (UHNWIs) di Indonesia mencapai 834 orang. Mereka memiliki aset investasi lebih dari 30 juta dollar AS. Sedangkan jumlah orang miskin di Indonesia 28,07 Juta jiwa (Maret 2013, BPS). Artinya 1 orang kaya berbanding 284 orang miskin.
Dari Perbandingan tersebut misal saja orang kaya bisa memberikan subsidi dana USD 10,000 maka sudah cukup membantu negara dalam mengurangi angka kemiskinan. Dalam pelaksanaannya dana tersebut harus dikelola secara profesional contoh bisa dengan cara memberikan pekerjaan yang tidak langsung berkaitan dengan bisnis/usaha orang kaya tersebut atau jika dikelola oleh lembaga atau badan sosial dan nantinya orang miskin tersebut melakukan pekerjaan-pekerjaan sosial (sebelum mendapatkan pekerjaan yang layak). Jika semua sesuai jalur maka orang kaya tidak berlaku sombong kepada yang miskin dan orang miskin juga tidak berlaku anarkis atau meminta-minta kepada orang kaya serta negara juga diuntungkan dengan pengurangan orang miskin dan juga bisa mengurangi tingkat kriminalitas karena kemiskinan. Jadi dengan simbiosis mutualisme seperti ini secara tidak langsung menjadikan negara kita indah dan menimbulkan kedisplinan sosial.
Improve Our Social Discipline!!!
No comments:
Post a Comment