Tuesday, 25 November 2014

Revolusi Sepakbola Indonesia, Mungkinkah???

          Setelah ditahan imbang 2-2 oleh Vietnam, Indonesia harus menelan pil pahit dengan "dicukur" oleh Filipina 4-0 pada pertandingan penyisihan grup di piala AFF Suzuki Cup 2014 selasa (25/11/2014).  Apa yang terjadi dengan sepakbola Indonesiaku??? 


          Sebenarnya kita cukup berbangga juga dengan sistem pembinaan yang ada sehingga kita bisa menelurkan generasi sepakbola yang mumpuni yaitu U-19. Pola pembinaanpun tidak luput dari perhatian PSSI selaku "pemilik" sepakbola di Indonesia. Tapi pengembangan yang kita lakukan akhirnya masih kalah dengan negara lain yang juga memacu generasi mudanya untuk mengharumkan nama bangsa melalui sepakbola. Ini terbukti dengan Vietnam dan Filipina yang beberapa tahun kebelakang bisa dikatakan kita memandang sebelah mata namun sekarang kita mampu ditahan imbang bahkan berbalik kalah oleh Filipina. 

          Pola pembinaan selayaknya bisa kita garap secara serius, jika tidak 260 juta jiwa di negeri ini akan terus tertunduk kepala "merasa malu/minder" dengan negara- negara lain bahkan di kawasan Asia Tenggara sekalipun. Sudah saatnya kita memiliki sekolah sepakbola yang berkelas dan digarap dari usia dini. Sekolah ini ibarat kebalikan dari sekolah pada umumnya. Jika sekolah umum memberikan pelajaran umum dan olahraga atau pelajaran olahraga sebagai pelajaran tambahan (biasanya guru membebaskan untuk bermain sepakbola). Namun jika kita mencoba menggarap sekolah sepakbola pelajaran utama adalah sepakbola sedangkan pelajaran umum sebagai pelajaran tambahan/supaya anak bisa mendapatkan ijasah. Dengan metode ini diharapkan kita memiliki bibit-bibit yang mumpuni di bidang sepakbola. 

          Berkembang tidaknya sepakbola Indonesia tergantung dari rakyat Indonesia sendiri, selama kita tidak merubah nasib sepakbola ini maka selama itu pula sepakbola Indonesia tetap terpuruk.  Jadi selamatkan garudaku karena engkau tetap di dadaku. 


Revolusi Sepakbola Indonesia

No comments:

Post a Comment