Saturday, 22 November 2014

Ya Alloh... Maafkan Kami

          Melemparkan pernyataan atau berdebat adalah hal biasa dalam sebuah demokrasi.  Hal yang biasa juga dalam setiap agama manapun.  Banyak sekali kita memperhatikan perdebatan.  Namun jika perdebatan mengarah ke tindakan anarkis apa jadinya???

          Saat ini kita melihat atau mendengar berita tentang konflik antara Anggota TNI dan Brimob di Kepulauan Riau. Yah ini cukup memprihatinkan mengingat kedua lembaga ini adalah penjaga Bangsa Indonesia.  Cukup senang pihak-pihak yang menginginkan Indonesia terpecah-belah.  Kalau memang berkaitan masalah kesejahteraan seperti yang diungkapkan oleh para pengamat termasuk oleh Wakil Presiden Yusuf Kalla “Ini kan yang paling penting situasi di bawah diperbaiki. Apakah itu masalah kesejahteraan, apakah itu masalah fasilitas, atau perlengkapannya masing-masing,” di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis (20/11/2014).

    Memang betul masalah kesejahteraan adalah masalah yang krusial namun yang jadi permasalahannya adalah kalau sekelas aparat keamanan (TNI dan Polri) saja yang sudah dibekali tentang wawasan nusantara, pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan (sesuai sila ke 3 Pancasila) namun bersentuhan dengan kesejahteraan dan kemudian menyebabkan konflik.  Sedangkan rakyat yang notabene bukan aparat dan juga pemahaman terhadap wawasan nusantara dan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan sangat minim, apakah akan menjadi wajar jika terjadi konflik antar warga atau demo yang menuntut kesejahteraan juga??? tidak semua tidak wajar.

          Jangan sampai konflik yang menyebabkan pertumpahan darah ini menjadikan para malaikat "mengelus dada" karena mereka sudah mengungkapkan hal itu kepada Alloh SWT.  Bahwa manusia akan membuat kerusakan dan pertumpahan darah.  Ya Alloh maafkan kami telah melalaikan kepercayaan-Mu dalam mengelola bumi ini.

          Jadi untuk masalah kesejahteraan bukan hanya milik aparat atau pejabat tapi kesejahteraan itu adalah milik Bangsa Indonesia.  Karena kita semua hidup di bumi Indonesia untuk mengelola alam dan seisinya. Untuk itu sudah selayaknya bapak/ibu pejabat yang kita banggakan mengelola kesejahteraan Bangsa ini.


Ya Alloh... maafkan kami...

No comments:

Post a Comment