Pergelaran
akbar babak semifinal Liga Super Indonesia (ISL) 2014 telah berakhir kemarin
(4/11/2014) dengan klub yang melaju ke babak final yaitu Persipura yang
mengalahkan Pelita Bandung Raya (PBR) dengan skor 2-0. Pertandingan kedua antara Persib Bandung dan
Arema Cronos dengan dimenangkan oleh Persib Bandung dengan skor 3-1.
Pertandingan final akan
dilangsungkan pada tanggal 7 November 2014 jam 19.00 seperti yang disampaikan
oleh Media Officer PT Liga Indonesia Asep Saputra. Namun cukup disayangkan ternyata tempat
pergelaran partai puncak final ISL di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang.
Memang ini sebuah keputusan yang
sulit, pertama karena dari pihak manajemen Persib Bandung Umuh Muchtar merasa
tidak nyaman jika bertanding di Gelora Bung Karno (GBK). Di sisi lain juga para suporter Persija Jakarta The Jakmania seolah juga tidak
memberikan “restu” kalau GBK dipakai partai final ISL 2014 jika yang melaju adalah
Persib Bandung.
Sebuah realita dalam persepakbolaan
Indonesia. Fanatisme terhadap klub tidak
akan disalahkan bahkan sebuah klub akan maju dan menjadi besar karena kehadiran
para suporter yang fanatis, namun yang jadi persoalan adalah Gelora Bung Karno
adalah stadion milik masyarakat Indonesia bukan milik salah satu tim. Dan ISL juga merupakan liga sepakbola
Indonesia yang cukup kita banggakan. Sudah
selayaknya pertandingan final ISL diselenggarakan di Gelora Bung Karno.
Sebagaimana juga kicauan Ridwan Kamil tentang Stadion GBK di twitter yang mengatakan Stadion GBK adalah simbol nasional.

Namun
apapun keputusan yang ditetapkan oleh Panitia Pelaksana ISL patut kita support
karena memang sudah melalui pengkajian yang serius. Dan kesepakatan pertandingan Final sudah
ditetapkan tapi yang jelas Gelora Bung Karno adalah Stadion yang layak untuk
mengelar partai-partai skala Nasional dan Internasional. Jadi kita layak kalau kita bangga dengan
Stadion Gelora Bung Karno.
No comments:
Post a Comment