Saturday 24 October 2015

Melarang Sholat Dengan Kebenaran, Kok Bisa?

KHUTBAH JUMAT
Infomedia, 23 Oktober 2015
Ustadz Mulyadi

          Rahmat Alloh SWT sangat diperlukan oleh kita saat ini untuk menerangi perjalanan kita supaya tetap lurus.  Termasuk sampai saat ini kita masih diberi kesempatan untuk melaksanakan sholat Jumat.  Akhir ini ada fenomena di masyarakat dimana ada sekumpulan orang yang menterjemahkan ibadah menurut versi mereka.  Salah satunya tentang sholat dimana mereka bisa melarang sholat seseorang dan larangan itu berada diatas kebenaran, kok bisa?
 
           Diceritakan di lingkungan ada seorang yang mau pergi ke masjid kemudian di perjalanan ketemu dengan seseorang yang sedang duduk seperti sambil melamun.  Orang yang mau sholat mengajak orang yang duduk untuk sholat berjamaah? Apa yang terjadi?
Orang yang duduk malah balik bertanya memang kamu tidak melihat saya sedang sholat? Orang yang mengajak sholat malah kebingungan.
Bahkan dia mengajukan lagi ayat QS Thaahaa:14 "Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku" sholat itu mengingat Alloh SWT, jadi ketika kita mengingat Alloh SWT berarti sudah sholat. Bagi kelompok mereka ini dinamakan sholat dzikri.  

         Kemudian melakukan perjalanan lagi dengan meninggalkan orang yang sedang duduk kemudian bertemu kembali dengan orang yang lagi duduk.  Dengan dialog yang hampir sama dan diapun mengajukan pernyataan kalau al 'Ankabuut:45 "Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan" sholat itu mencegah perbuatan keji dan munkar, sehingga disebut sholat haqiqi.  Jadi tidak perlu sholat ketika kita sudah melakukan perbuatan baik yang tidak mengganggu orang lain atau kita tidak melakukan perbuatan keji dan munkar.

           Dengan konsep itu seolah-olah ingin melemahkan umat Islam dengan menjauhkan umat Islam dari sholatnya.  Namun ada satu hal yang dilewatkan oleh kelompok yang memberikan pernyataan ini yaitu QS Annisa:103 "Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman" sholat fardlu itu sudah ditentukan waktunya jadi tidak hanya dengan duduk memikirkan Alloh SWT sudah dikatakan sholat.

          Untuk hal kita karus memperkuat keimanan, jangankan kita sebagai manusia biasa para Nabi dan Rosulpun syaitan tetap menggoda melalui keinginan-keinginan QS Al Hajj: 52 "Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasulpun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, syaitanpun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, dan Allah menguatkan ayat-ayat- Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana".  Tetapi Alloh SWT akan menguatkan kepada siapa saja dengan menghilangkan apa yang dimasukkan oleh syaitan dan menguatkan ayat-ayat-Nya.

           Jadi kita harus bisa memilih mana yang benar mana yang salah sesuai dengan ayat-ayat Alloh SWT tadi, karena kita akan banyak tantangan dari syaitan sebagaimana dalam QS Al An'aam:128 "Dan (ingatlah) hari diwaktu Allah menghimpunkan mereka semuanya (dan Allah berfirman): "Hai golongan jin, sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan manusia", lalu berkatalah kawan-kawan meraka dari golongan manusia: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebahagian daripada kami telah dapat kesenangan dari sebahagian (yang lain) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami." Allah berfirman: "Neraka itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain)." Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui."  syaitan terbagi dua baik dari golongan jin dan manusia.  Kalau dalam bentuk jin bisa dibacakan "ayat kursi" tapi jika dalam bentuk manusia maka harus menggunakan "kursi" tidak hanya bisa menggunakan ayat (menggunakan power), artinya godaan dalam bentuk manusia lebih berat menanganinya.  Semoga kita terhindar dari hal-hal yang mengganggu keimanan kita, amiin.









No comments:

Post a Comment