Bengkulu - Program pemerintah merupakan sesuatu yang bisa dijadikan acuan bagi masyarakat. Dari hal sederhana sampai hal yang kompleks masyarakat akan mengikutinya. Namun jika ada program pemerintah yang mensupport orang untuk sholat berjamaah bukan dalam hal pemahaman untuk menciptakan kedisiplinan tapi mendapatkan suatu hadiah, wah program apaan tuh?
Pemerintah kota Bengkulu mengeluarkan program pemerintah daerah yang kontroversi "Bengkulu Ku Religius - Shalat Berjamaah Berhadiah" dimana warga yang rajin sholat dzuhur berjamaah di Masjid At-Taqwa, kelurahan Anggut Bawah, Kota Bengkulu setiap hari rabu mendapatkan mobil mewah sebagai hadiah utama dan hadiah lainnya berupa umroh.
Secara proses memang itu kebijakan otonomi pemerintah, dan proses itu juga sudah sempat menuai tindakan dari Mendagri karena penggunaan dana APBD. Namun disini lebih memandang dari sisi sholat berjamaah. Pertama sholat merupakan kewajiban umat Islam untuk menjalankannya, artinya tanpa iming-iming apapun pasti akan dikerjakan.
Kedua sholat berjamaah bagi yang mengerti bahwa Alloh SWT akan memberikan pahala 27 kali lebih tinggi dibanding yang sholat sendiri, jika kita memaknai sudah cukup pahala dari Alloh SWT rasanya juga tidak memerlukan iming-iming hadiah.
Ketiga makna sholat dalam Islam salah satunya menciptakan diri pribadi menjadi lebih bermental disiplin. Sebagaimana saat ini yang dijalankan secara rutin di negara Turki termasuk presidennya. Sholat berjamaah yang dijalankan bukan berhadiah tapi sebuah instruksi wajib. Sehingga saat ini Turki mencapai kemajuan-kemajuan yang dahsyat dan bahkan sekarang masuk negara G20.
Khawatir kedepannya masyarakat yang mengetahui ada program berhadiah dari sholat berjamaah lebih bermental ingin mendapatkan hadiah daripada memaknai bahwa sholat (sholat berjamaah) menciptakan mental disiplin. Jadi seorang pemimpin (pemerintah daerah) tetap dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya (masyarakat) melalui program yang dijalankannya.
Lindungi Para Pemimpin Kami Ya Alloh!!!
No comments:
Post a Comment