Thursday, 4 December 2014

Manajemen An Nahl vs Al 'Ankabuut

     Di kehidupan nyata kita sangat mengenal kedua jenis binatang ini.  Lebah (An Nahl) selalu kita identikkan dengan binatang pekerja keras, sedangkan laba-laba (Al 'Ankabuut) identik dengan binatang "pingin hasil tapi ga mau repot bekerja" dalam arti hanya menunggu mangsa yang terjerat di sarangnya.  Sarang dan binatang bisa menjadi inspirasi dalam dunia manajemen, sarang lebah bisa menjadi sebaik-baiknya manajemen dan sarang laba-laba bisa menjadi seburuk-buruknya manajemen, seperti apa?



       Jika kita perhatikan kedua sarang bisa kita jadikan pengibaratan dalam bermanajemen.  Untuk itu ada beberapa perbedaan dari sarang dan binatang tersebut, yaitu:
  1. Sarang lebah selalu berada di tempat yang tinggi seperti diatas rumah atau pohon itu menunjukkan selalu berlandaskan pada cita-cita yang luhur.  Sedangkan sarang laba-laba dia bisa tergantung dimana saja asalkan bisa mengaitkan sarangnya, ini menunjukan dalam konsep manajemen bervisi hanya sekedar memenuhi "isi perut" atau hanya untuk mencari mangsa.   
  2. Sarang lebah hanya tergantung pada satu penyangga kearah atas, ini menunjukan jika ingin tetap bertahan carilah sumber-sumber yang diatasnya sehingga menjadikan sebuah manajemen akan lebih bertahan.  Sebaliknya dengan sarang laba-laba dia menggantungkan sumber dananya kemana saja tempat-tempat yang memungkinkan untuk bergantung.
  3. Membangun sarang lebah dengan pondasi dan kekuatan bangunan yang cukup memadai serta dikerjakan secara bersama-sama tujuannya menghindari goncangan dan terpaan angin juga bisa melindungi komponen yang ada di dalamnya dari hujan, ketika pondasi bangunan kuat maka lebah dengan tenang mencari madu artinya dalam membangun konsep manajemen diharapkan dikerjakan secara bersama-sama dan didiskusikan tentang tujuan yang akan dicapai dengan landasan atau kemampuan dari tim itu sendiri sehingga bisa memunculkan ide inovatif demi perkembangan organisasi atau perusahaan tidak terlalu memfokuskan membangun manajemen itu sendiri.  Sedangkan sarang laba-laba memiliki tingkat ketahanan yang cukup rendah, dalam pengerjaannya dilakukan sendiri dan laba-laba hanya memperhatikan sarang yang rusak untuk ditambal artinya ketika konsep manajemen dilakukan sendiri maka yang terjadi tidak ada sokongan dari anggota tim yang lain, sehingga yang dilakukan adalah terus memikirkan bagaimana menambal kekurangan dari sisi manajemen yang akhirnya tidak memunculkan ide kreatif atau mencari inspirasi di luar manajemen itu sendiri.
  4. Sarang lebah ditempati oleh banyak lebah dan masing-masing mengetahui dimana tempatnya atau tidak tertukar dengan lebah lain artinya dengan banyaknya divisi atau unit di organisasi atau perusahaan namun masing-masing memahami tempat atau tugasnya.  Sedangkan sarang laba-laba karena merasa sendiri yang membangun sarang tersebut maka seolah-olah yang lain tidak berhak untuk menggangu sarang tersebut artinya seolah-olah dia yang paling berhak memiliki organisasi atau perusahaan sehingga tidak boleh ada yang mengutak-atiknya.

     Demikian beberapa perbedaan antara sarang lebah dan sarang laba-laba intinya sarang lebah mencerminkan untuk mencapai tujuan bersama maka dikerjakan bersama, sedangkan sarang laba-laba cuma ada satu kata "kumaha aing wae, ari aya nu salah lain salah aing" (gimana saya saja, kalau ada yang salah berarti bukan salah saya-bahasa sunda).  Jadi selamat memperbaiki pola manajemen yang dimulai dari diri kita sendiri.


Woow Management!!!

No comments:

Post a Comment