
Hari ini (1 Desember) merupakan hari AIDS sedunia. Di Indonesia perayaan Hari AIDS Sedunia(HAS) 2014 lebih dititikberatkan kepada penularan AIDS di Lapas/Rutan baik tingkat nasional maupun daerah. Fokus pelaksanaan HAS kali ini ke Lapas/Rutan karena Menkokesra menunjuk Kementerian Hukum dan HAM RI sebagai sektor utama Pelaksana Peringatan.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly (dalam sambutan peringatan HAS) menginginkan Peringatan Hari Aids Sedunia (HAS) menjadi pelecut
kembali tekad dan semangat semua kalangan dalam menanggulangi penularan
HIV/AIDS, terutama di Lapas/Rutan.
Berkaitan dengan tekad dan semangat dalam menanggulangi penularan
HIV/AIDS selayaknya juga terfokus kepada bagaimana cara penularannya. Dari beberapa sumber mengatakan ditularkan dengan cara kontak langsung lapisan kulit dalam dan cairan tubuh. Dan cara penularan terbesar dari hubungan intim dan jarum suntik yang terkontaminasi. Sedangkan penularan dengan cara lain seperti transfusi darah, penularan dari ibu ke bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui sangat kecil tingkat kejadiannya.
Dua cara penularan terbesar HIV/AIDS (hubungan intim dan jarum suntik yang terkontaminasi) lebih berkaitan dengan moral dan perilaku manusia, karena keduanya lebih kepada "Gaya hidup modern". Hubungan intim tidak akan terjadi penularan jika dilakukan dengan pasangan yang sah (sudah melalui pemeriksaan kesehatan sebelum menikah) maka tidak mungkin akan terjadi resiko penyakit tersebut. Yang kedua tentang penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi lebih kepada penggunaan jarum suntik bersama untuk konsumsi narkoba, jika penggunaan jarum suntik di rumah sakit kemungkinan sangat kecil sekali tertular karena selalu menggunakan jarum suntik yang baru.
Jadi tekad dan semangat yang dihimbau oleh Bapak Menteri Hukum dan HAM dalam menanggulangi penularan
HIV/AIDS bisa diartikan juga tekad dan semangat untuk memperbaiki moral Bangsa.
Tanggulangi HIV/AIDS, Selamatkan Moral Bangsa.
No comments:
Post a Comment